DIARY SEORANG PRAMUGARI







Novel ini merupakan hasil curahatan seorang pramugari, sebut saja namanya JINGGA, kepada Agung Webe (sebut saja AW). Yang kemudian dikemas dalam alur cerita yang bisa membuat emosi Anda naik turun, dan bahkan sejak awal, Agung Webe sudah mengajak kita berkhayal tentang aktivitas seksual… Sungguh novel yang hanya khusus untuk dewasa!
“Jingga,” bisik Anya di telingaku. “Nanti kalau kamu sudah merasakan seks, aku yakin kamu juga akan merasakan ketagihan dengan itu.”
Sebelum saya mengulas lebih lanjut, perlu saya kenalkan beberapa tokoh utama dalam novel ini: yang pertama adalah si pramugari itu sendiri, namanyaJINGGA (samaran), kemudian ada sahabat Jingga, seorang penganut paham bahwa DOSA adalah jika suatu perbuatan merugikan orang laen, jadi berhubungan seks dengan pacar adalah perbuatan yang tidak berdosa, dan ia lakukan berkali-kali dengan pacarnya, namanya ANYA. Kemudian ada jugaPURI , seorang maniak seks… Apa? Maniak seks? Oke jika Anda penasaran, silahkan ikuti dulu ulasan saya berikut ini…
“Jingga, bagiku dosa itu terjadi kalau aku berbuat yang merugikan orang lain. Merusak lingkungan atau sesuatu yang menyebabkan orang lain sengsaran” – penjelasan ANYA kepada JINGGA tentang dosa.
Terus terang, saya suka cara penuturan AW dalam novel ini. Pembaca sedari awal diajak untuk langsung terlibat secara emosional pada novel ini. Bagaimana tidak, kalo Anda cowok tentu akan suka dengan beberapa cerita ANYA di awal novel. Apa yang terjadi antara ANYA dengan pacarnya ANDRE, hmmm…. I don’t want to spoil the surpize….he he…
Novel ini memang bercerita tentang JINGGA mulai dari sebelum dia menjadi pramugari hingga menjadi seorang pramugari resmi. Yang menarik, menurut saya, bukan perjalanan JINGGA dalam karirnya sebagai pramugari, namun lebih ke arah gejolak kehidupan dan berbagai pertanyaan dalam kehidupannya. Bagaimana tidak, JINGGA termasuk muslimah yang taat dan rajin beribadah, namun dia merasakan adanya ‘kekosongan’. Nah peran ANYA sebagai sahabatnya menjadi hal yang aneh… mengapa seorang ANYA yang punya definisi sendiri tentang dosa bisa memberikan berbagai macam ‘petuah’ bagi seorang JINGGA. Dan tentu saja JINGGA menjadi keheranan juga (saya juga heran, he he), walau akhirnya JINGGA bisa menerima beberapa ‘petuah’ tersebut…
Di sisi laen, AW juga mengangkat peran besar seorang ibu dalam membesarkan dan mendidik anaknya, JINGGA, hingga mau tidak mau JINGGA harus berani menghadapi kerasnya kehidupan… Peran ibu JINGGA ini hampir sampe separo novel tersebut dan saya kira kita semua setuju, bahwa sosok IBU adalah yang tidak mungkin kita lupakan sepanjang hayat hidup kita…
Kita juga bisa belajar dari ibu JINGGA ini, tentu saja salah satunya dengan memberikan petuah atau nasehat yang sangat berharga kepada JINGGA melalui budaya jawa. Ingat bahwa JINGGA itu asalnya Solo atau Surakarta.
“Baik dan salah itu relatif. Kalau kamu ingat serat Wulang Reh karya Pakubuwono IV, ada tertulis …bener luput, ala becik lawan begja cilaka mapan saking badan priyangga, dudu saking wong liya, pramila den ngati-ngati, sakeh dirgama singgahan den eling” – nasehat dari ibu JINGGA.
Lantas bagaimana dengan ayah JINGGA, wow kalo yang satu ini JINGGA sangat membencinya… sangat membencinya sehingga berperan dalam menguatkan kebencian JINGGA kepada cowok, hmmm apa iya? Apakah kebencian JINGGA kepada cowok itu sepenuhnya benar atau hanya ungkapan emosi permukaan saja? Artinya dalam lubuk hatinya, JINGGA tidak benar-benar benci dengan cowok… inilah di sepanjang cerita AW menuturkan dan membuat kita menemukan jawabannya… bukankah dalam kehidupan kita juga pernah mengalami? Bilang benci tapi rindu… bilang cinta tapi tak suka… dan seterusnya…
Mulai saat itu aku benci kepada laki-laki. Aku tidak mau dekat dengan laki-laki. Bagiku semua laki-laku sama saja, hanya ingin tubuh dari seorang wanita. Aku juga mulai hati-hati terhadap siapa saja. [ungkapan emosi JINGGA]
Terus mengapa JINGGA sampe membenci ayahnya? Karena menikahi wanita laen atas saran dan ijin dari istrinya alias ibu JINGGA itu sendiri, lha kok bisa… ha ha tentu saja Anda bisa baca alasan dan apa yang terjadi sebenarnya di novel tersebut….
Oke, saat sesekali JINGGA mengungkapkan masa lalu-nya pada waktu SMP, saya sudah menduga apa yang telah terjadi, walaupun akhirnya setelah pengakuan JINGGA hal yang saya duga tersebut tidak sepenuhnya benar, tapi pada prinsipnya sama saja, pelecehan seksual! Namun pelecehan seksual yang mungkin tidak seperti yang Anda duga saat membaca tulisan ini…
Lantas bagaimana dengan PURI (pacar IGO), dia juga sahabat dari JINGGA, hanya saja lebih parah daripada ANYA. Apanya yang lebih parah? Tentu saja Anda saya minta untuk membacanya langsung… he he… Namun JINGGA juga banyak belajar dari PURI, walaupun harus mengalami suatu peristiwa yang sama sekali tidak mengenakkan… PURI berpikir bahwa apa yang dilakukannya merupakan bentuk ekspresi atau emosi yang bisa memuaskan hasratnya…
“Aku juga tidak tahu yang terjadi pada diriku. Semula Igo memang hanya mainanku. Ia hanya alat pemuasku. Tapi…, kini aku yang tidak bisa lepas darinya. Aku… Aku benar-benar jatuh cinta… Ia benar-benar sudah masuk dalam hidupku.” Ungkap Puri…
Ada juga seorang ALVIN, kenalan baru JINGGA, seorang pramugara senior… yang akhirnya juga menjadi bagian dari curhat atau kehidupan JINGGA itu sendiri… dan endingnya sangat menarik serta kontroversial dengan paradigma kehidupan JINGGA itu sendiri… Hmmm mungkin Anda sudah bisa menebak-nebak apa yang terjadi antara JINGGA dan ALVIN, dan maaf jika tebakan Anda bisa jadi keliru…. ha ha…
Oya hadir juga mas Gede, seorang paranormal… menjadikan alur cerita semakin menarik diikuti, walaupun kemunculan-nya ada di bagian-bagian menjelang akhir…
Dari segi alur cerita, wajar dan natural, namun ada sesuatu yang luar biasa dalam alur cerita yang wajar dan natural tersebut. Novel ini memang novel DEWASA! Anda yang terbiasa dengan paradigma kehidupan yang biasa-biasa saja akan dibuat mengernyitkan dahi dan mulai berpikir lantaran pertanyaan-pertanyaan kehidupan JINGGA dan beberapa penjelasan dari ANYA! Dan bisa jadi Anda akan mengatakan… INI NOVEL SESAT! atau barangkali INI BENAR-BENAR NOVEL KHUSUS DEWASA atau barangkali INI NOVEL EDAN! Apapun itu, saya pribadi sangat menikmati cerita (nyata) yang dituturkan mas Agung Webe, sahabat saya…
“Cinta memang harus buta. Yang belum buta bukan cinta. Cinta itu tidak mengenal pertimbangan, tidak mengenal untung rugi. Ia mau melakukan apa saja untuk cintanya. Tidak memikirkan lagi siapa yang dicintainya, tetapi yang dituju adalah rasa cinta itu sendiri. Itulah cinta.” Jelas Anya.
Saya berharap jika Anda membaca novel ini, nantinya akan Anda dapatkan sebuah pencerahan dalam kehidupan, walaupun harus dengan cara yang mungkin tidak Anda sukai, atau bahkan memang Anda sukai dan harapkan…
Diperlukan kedewasaan dalam membaca dan mengikut alur cerita novel “Diary Pramugari” ini… Dan saya bersyukur sekali bisa mendapatkan sahabat seperti mas Agung Webe dan juga berterimakasih sudah mau-maunya menulis novel khusus dewasa ini dengan berbagai macam resiko yang akan beliau hadapi… termasuk menjadi novel BEST SELLER!! Terima kasih… dan selamat membaca…!





0 komentar:

Posting Komentar